Wapres Gibran di Bali Dorong Pariwisata dan Kunjungi Pasar Tradisional
Tabanan – Wapres Gibran di Bali menunjukkan dukungannya terhadap sektor pariwisata lokal dengan menghadiri Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 di Art Center, Denpasar, dan mengunjungi pasar tradisional di Tabanan. Dalam kunjungannya, Gibran menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pariwisata agar tidak tertinggal dari negara lain.
Dorongan untuk Sektor Pariwisata
Pada Jumat (4/7/2025), Wapres Gibran Rakabuming Raka menyampaikan kegembiraannya atas meningkatnya jumlah wisatawan dan okupansi hotel pasca pandemi. Ia mengingatkan agar Indonesia terus meningkatkan pelayanan dan daya tarik destinasi wisata, khususnya Bali.
“Kita support terus tingkat hunian, jumlah wisatawan, agar terus meningkat di Bali. Jangan sampai kalah dengan negara lain,” tegas Gibran.
Apresiasi Terhadap Antusiasme Warga
Gibran juga memuji antusiasme masyarakat saat menonton pagelaran Barong Ket di panggung utama Art Center. Ia menyebut acara ini sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor budaya dan pariwisata.
Kunjungan ke Pasar Tradisional di Tabanan
Sabtu (5/7), Gibran mengunjungi Pasar Dauh Pala di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. Dengan mengenakan kemeja cokelat dan celana hitam, Gibran berkeliling pasar sejak pukul 07.00 Wita, menyapa dan berdialog langsung dengan para pedagang.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran membeli berbagai bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih, hingga bubur. Salah satu pedagang bubur, Bu Yuli, mengaku senang dagangannya diborong oleh Wapres.
“Saya sempat grogi, tapi senang karena beliau mampir dan beli 10 bungkus bubur saya,” ujar Bu Yuli yang sudah 26 tahun berdagang di pasar tersebut.
Komitmen untuk UMKM dan Wisata Lokal
Gibran menyatakan bahwa pemerintah terus mendukung sektor pariwisata serta UMKM agar tetap bertumbuh. Ia berharap aktivitas ekonomi masyarakat bisa terus berjalan seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bali.
Penutup
Kehadiran Wapres Gibran di Bali bukan sekadar kunjungan kerja biasa. Ia membawa pesan penting tentang kolaborasi antara sektor budaya, pariwisata, dan ekonomi lokal demi mendorong Indonesia menjadi destinasi unggulan dunia.