Porsi MBG di RAPBN Pendidikan 2026 Turun Jadi 29%, Anggaran Guru-Dosen Naik
Jakarta – Porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam RAPBN Pendidikan 2026 mengalami perubahan signifikan. Jika pada tahun sebelumnya MBG menyedot 44% dari alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 757,8 triliun, kini porsinya turun menjadi 29% atau setara Rp 223,6 triliun. Di sisi lain, anggaran tunjangan guru dan dosen justru mengalami kenaikan besar.
Detail Alokasi MBG 2026
Meski porsinya turun dalam Anggaran Pendidikan, total anggaran MBG 2026 tetap dipatok Rp 335 triliun. Perbedaannya, sumber pembiayaannya kini tidak sepenuhnya dari Anggaran Pendidikan. Rinciannya:
- Rp 223,6 triliun dari Anggaran Pendidikan
- Rp 24,7 triliun dari Anggaran Kesehatan
- Rp 19,7 triliun dari Anggaran Fungsi Ekonomi
- Rp 67 triliun dari Anggaran Cadangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa porsi Rp 223,6 triliun dikategorikan sebagai Anggaran Pendidikan karena penerimanya langsung siswa. Sedangkan alokasi untuk ibu hamil dan balita masuk ke Anggaran Kesehatan dan Ekonomi.
Anggaran untuk Siswa dan Mahasiswa
- Bidikmisi/KIP Kuliah Rp 17,2 triliun (1,2 juta mahasiswa)
- Beasiswa LPDP Rp 25 triliun (4.000 mahasiswa)
- Program Indonesia Pintar (PIP) Rp 15,5 triliun (21,1 juta siswa)
- Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp 223,6 triliun (82,9 juta siswa)
Total anggaran untuk siswa dan mahasiswa tahun 2026 mencapai Rp 301,2 triliun, turun dari Rp 401,5 triliun pada tahun sebelumnya akibat penyesuaian pos MBG.
Kenaikan Anggaran Guru dan Dosen
Di sisi lain, alokasi anggaran untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan melonjak tajam dari Rp 178,7 triliun menjadi Rp 274,7 triliun. Kenaikan signifikan terjadi pada Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Profesi Dosen (TPD), serta gaji pendidik. Rinciannya:
- TPG Non PNS: Rp 19,2 triliun untuk 754.747 guru
- TPG ASN Daerah: Rp 69 triliun untuk 1,6 juta guru
- TPD Non PNS: Rp 3,2 triliun untuk 80.325 dosen
- TPG PNS, TPD PNS, dan Gaji Pendidik: Rp 120,3 triliun
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik, termasuk guru dan dosen non-PNS yang tetap mendapatkan tunjangan profesi dari APBN.
Alokasi untuk Sekolah dan Kampus
- Sekolah Rakyat: Rp 24,9 triliun (200 pembangunan baru + operasional)
- Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Rp 54,3 triliun (53,6 juta siswa)
- BOP PAUD: Rp 5,1 triliun (7,7 juta siswa)
- Renovasi Madrasah dan Sekolah: Rp 22,5 triliun (850 madrasah & 11.686 sekolah)
- BOPTN: Rp 9,4 triliun (201 PTN/Lembaga)
- Sekolah Unggulan: Rp 3 triliun (9 lokasi)
Dengan komposisi ini, RAPBN Pendidikan 2026 berusaha menjaga keseimbangan antara program siswa-mahasiswa, kesejahteraan guru-dosen, serta penguatan infrastruktur sekolah dan kampus.
Kesimpulan
RAPBN Pendidikan 2026 menunjukkan adanya realokasi strategis. Porsi MBG dalam Anggaran Pendidikan menurun, namun total program tetap terjaga melalui dukungan lintas fungsi. Pada saat yang sama, kesejahteraan guru dan dosen menjadi prioritas dengan lonjakan anggaran signifikan. Kebijakan ini diharapkan memperkuat kualitas pendidikan Indonesia dari sisi gizi siswa sekaligus profesionalisme tenaga pendidik.