Krisis Sepakbola Malaysia: Skandal Naturalisasi dan Kekosongan Kepemimpinan di Tubuh FAM
Jakarta – Dunia sepakbola Malaysia tengah dilanda krisis besar. Setelah terjerat skandal naturalisasi tujuh pemain dan dijatuhi sanksi oleh FIFA, kini Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) juga menghadapi kekosongan jabatan presiden yang memperburuk kondisi organisasi.
Skandal Naturalisasi Mengguncang Malaysia
FIFA baru-baru ini menjatuhkan sanksi berat kepada Malaysia setelah menemukan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain asing. FAM sebelumnya mengklaim bahwa kakek atau nenek para pemain tersebut lahir di Malaysia. Namun, hasil investigasi FIFA di Argentina, Spanyol, dan Brasil membuktikan sebaliknya.
Akibat pelanggaran itu, FAM didenda besar dan ketujuh pemain dijatuhi larangan bertanding selama 12 bulan. Skandal ini menodai reputasi sepakbola nasional dan memicu gelombang kritik dari publik serta kalangan mantan pejabat olahraga.
Kekosongan Jabatan Presiden FAM Perburuk Situasi
Krisis di tubuh FAM semakin dalam setelah Joehari Ayub, presiden yang baru menjabat selama enam bulan sejak awal 2025, memutuskan mundur pada Agustus 2025. Kini, posisi tertinggi diisi sementara oleh Wira Mohd Yusoff.
Di masa kepemimpinannya, Joehari-lah yang memprakarsai naturalisasi tujuh pemain tersebut, yang akhirnya menjadi skandal besar. Sebelum kasus ini terendus FIFA, publik Malaysia sendiri sudah meragukan keaslian dokumen para pemain.
Desakan Reformasi dan Pemilihan Presiden Baru
Mantan pejabat FAM, Christopher Raj, menilai federasi harus segera melakukan reformasi menyeluruh dan memilih presiden baru secepatnya. Ia memperingatkan bahwa kekosongan kepemimpinan dapat melemahkan kredibilitas asosiasi di mata FIFA dan publik.
“FAM tidak boleh terombang-ambing tanpa tujuan di tengah krisis terburuknya. Kekosongan ini mengancam kredibilitas dan akuntabilitas asosiasi. Pemilihan presiden harus segera dilakukan,” tegas Christopher Raj kepada Scoop.
Ia juga menyoroti perlunya pembentukan satuan tugas independen untuk menyelidiki akar penyebab skandal naturalisasi. Tim independen ini diharapkan beranggotakan individu-individu yang tidak memiliki konflik kepentingan dalam sepakbola nasional.
- Melakukan audit menyeluruh terhadap proses naturalisasi pemain asing.
- Membentuk tim independen yang transparan dan akuntabel.
- Menetapkan jadwal pemilihan presiden FAM paling lambat awal 2026.
- Memperkuat sistem verifikasi data pemain di semua level kompetisi.
Menuju Reformasi Sepakbola Malaysia
Krisis ini menjadi pelajaran penting bagi dunia sepakbola Asia Tenggara. Dengan populasi fanbase yang besar, Malaysia diharapkan segera berbenah. Reformasi kepemimpinan FAM dan transparansi proses naturalisasi diyakini bisa menjadi langkah awal dalam memulihkan kepercayaan publik.
Reporter: Tim Redaksi PRIMBON178 | Editor: News Desk