Kepala BGN Ungkap 6.517 Orang Keracunan Menu MBG Sejak Januari 2025
Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan pada Januari 2025, tercatat sudah ada 6.517 orang mengalami keracunan. Kasus terbanyak tercatat di Pulau Jawa dengan 45 kejadian.
Data Kasus Keracunan Menu MBG
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Dadan menyampaikan laporan berdasarkan tiga wilayah pemantauan MBG, yakni:
- Wilayah I (Sumatera): 1.307 kasus keracunan.
- Wilayah II (Jawa): 4.147 kasus, ditambah 60 kasus di Garut.
- Wilayah III (Indonesia Timur): 1.003 kasus.
Total akumulasi mencapai 6.517 orang keracunan hingga akhir September 2025. Dadan menambahkan bahwa peningkatan kasus terlihat signifikan pada dua bulan terakhir.
Penyebab Peningkatan Kasus
Menurut Dadan, banyak kasus disebabkan oleh pelanggaran Standard Operating Procedure (SOP) di lapangan. Beberapa temuan utama antara lain:
- Pemilihan bahan baku tidak sesuai aturan, misalnya pembelian dilakukan H-4, padahal seharusnya H-2.
- Proses memasak hingga distribusi melebihi standar maksimal 6 jam, bahkan ada yang mencapai lebih dari 12 jam.
- Kurangnya pengawasan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah daerah.
Langkah Perbaikan yang Didorong BGN
BGN berkomitmen memperkuat pengawasan terhadap program MBG dengan beberapa strategi:
- Memastikan SOP dipatuhi secara ketat oleh semua penyelenggara MBG.
- Memberikan pelatihan ulang kepada petugas lapangan.
- Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi distribusi makanan.
- Mempercepat koordinasi dengan Dinas Kesehatan daerah.
Kesimpulan
Kasus keracunan menu MBG yang mencapai 6.517 orang menjadi alarm serius bagi pemerintah. Kepala BGN menekankan bahwa pelanggaran SOP adalah penyebab utama lonjakan kasus. Perbaikan tata kelola dan pengawasan program menjadi kunci agar MBG benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.