Buka-bukaan Santri soal Hukuman Ngecor Ponpes Sidoarjo yang Ambruk
Sidoarjo – Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menyisakan cerita mengejutkan. Sejumlah santri mengaku pernah mendapat hukuman ikut mengecor bangunan jika ketahuan bolos kegiatan pondok.
Tradisi Hukuman Ngecor bagi Santri
Seorang santri yang sudah enam tahun mondok mengungkapkan bahwa hukuman ikut pengecoran bangunan sudah seperti tradisi di ponpes. Jika ketahuan tidak mengikuti kegiatan, santri diminta membantu tukang yang sedang bekerja.
“Itu banyak tukang sih. (Santri) itu ikut bantuin. Kalau santri enggak wajib itu. Cuma apa kayak hukuman, misal enggak ikut kegiatan itu nanti disuruh bantuin ngecor gitu,” ujarnya di Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa santri hanya sebatas ikut membantu, bukan sepenuhnya melakukan pekerjaan pengecoran.
Kronologi Ambruknya Bangunan Ponpes
Bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap pengerjaan itu tiba-tiba ambruk saat waktu salat Asar. Ratusan santri yang sedang berjemaah tertimpa reruntuhan bangunan, meski imam dan sebagian jamaah dilaporkan selamat.
Santri tersebut mengaku tidak berada di pondok saat kejadian. Ketika ia tiba, bangunan sudah rata dengan tanah dan suasana penuh kepanikan.
“Pas saya sampai sana ya memang ambruk itu musalanya itu. Pas pada saat salat, jemaah (dan) imamnya selamat tapi jemaahnya banyak yang enggak selamat,” katanya.
Kisah Korban Luka
Cerita lain datang dari keluarga korban luka asal Madura. Sang keponakan disebut tengah berada di dekat santri yang bertugas membantu pengecoran bangunan musala sebelum ambruk.
“Jadi lagi ngecor, jatuh, luka di wajah, terus giginya copot,” ungkap salah satu keluarga korban.
Dampak dan Evaluasi Pembangunan Ponpes
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar soal standar keselamatan pembangunan pesantren. Praktik melibatkan santri dalam pekerjaan konstruksi, meski sebatas hukuman, memicu kekhawatiran akan keselamatan dan etika pembinaan di lingkungan ponpes.
Kesimpulan
Kisah santri Ponpes Al Khoziny membuka fakta bahwa hukuman ikut mengecor sudah menjadi bagian dari tradisi di pondok. Namun, insiden ambruknya bangunan ini memberi pelajaran penting bahwa pembangunan harus dilakukan sesuai prosedur keselamatan, tanpa melibatkan santri dalam risiko pekerjaan berat.