Bule Ditolak Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, TNI AU Buka Suara
Yogyakarta – Viral di media sosial, kisah seorang bule bernama Nathan Britt yang ditolak masuk Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta menuai sorotan warganet. TNI Angkatan Udara (TNI AU) selaku pengelola akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait aturan tersebut.
Kronologi Penolakan Wisatawan Asing
Nathan membagikan pengalamannya di platform X usai gagal masuk museum pada Rabu (17/9/2025). Dalam unggahannya, ia mengaku kecewa karena sudah datang jauh-jauh namun tidak bisa melihat koleksi bersejarah yang dimiliki Indonesia.

Klarifikasi TNI AU
Melalui akun resmi TNI AU di platform X, Letkol Pnb Kamto Adi menjelaskan bahwa museum berada di dalam kompleks militer aktif. Karena itu, prosedur kunjungan untuk warga negara asing wajib melalui izin khusus sesuai aturan keamanan.
“Kami sepenuhnya memahami betapa mengecewakannya pengalaman tersebut. Namun perlu diketahui, kebijakan ini bukan bentuk diskriminasi, melainkan langkah keamanan fasilitas militer yang masih aktif,” tulis akun Airmin.
TNI AU juga menyarankan agar wisatawan asing yang ingin berkunjung dapat berkoordinasi lebih dahulu dengan administrasi museum atau Kantor Informasi Publik TNI AU.
Reaksi Publik dan Warganet
Unggahan Nathan pun ramai dikomentari warganet Indonesia. Banyak yang meminta TNI AU memberikan informasi lebih jelas mengenai prosedur kunjungan, termasuk dengan menambahkan nomor kontak atau sistem reservasi online.
Masukan dari Netizen
- “Kami berharap ada solusi mudah untuk warga negara asing, misalnya reservasi online jauh hari sebelum kunjungan,” tulis akun @JoyfulDeez.
- “Zaman sudah canggih, prosedur bisa dipublikasikan di website resmi,” komentar @McrMaverick.
- “Fix the website,” tambah akun @Robe1807.
Kesimpulan
Kisah bule ditolak Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta menjadi pembelajaran penting terkait transparansi prosedur kunjungan. TNI AU menegaskan bahwa aturan berlaku untuk menjaga keamanan kawasan militer, bukan diskriminasi. Publik pun berharap ada perbaikan sistem informasi agar wisatawan asing bisa lebih mudah mengakses warisan sejarah Indonesia.